Depok – Pemerintah Kota Depok kembali menunjukkan komitmennya dalam membina generasi muda melalui program pembentukan karakter dan kedisiplinan. Sebanyak 100 siswa dari berbagai sekolah menengah di wilayah Depok diberangkatkan ke barak militer milik Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) untuk menjalani pelatihan pembinaan mental, fisik, dan kedisiplinan.
Latar Belakang Program Pembinaan Siswa
Meningkatkan Karakter dan Disiplin Generasi Muda
Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran terhadap menurunnya nilai-nilai kedisiplinan dan nasionalisme di kalangan pelajar menjadi perhatian serius banyak pihak. Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendidikan dan dukungan dari TNI Angkatan Darat menggagas program pembinaan siswa melalui pendekatan militer. Tujuannya sederhana, namun sangat penting: membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan cinta Tanah Air.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, dalam sambutannya saat melepas keberangkatan para siswa mengatakan bahwa pembinaan semacam ini merupakan investasi jangka panjang bagi bangsa. “Kami ingin anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang kuat, berkarakter, dan mampu menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
Kolaborasi antara Pemkot dan TNI
Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antara Pemerintah Kota Depok dan satuan Kostrad yang berlokasi di Cilodong, Depok. Barak militer tersebut dipilih karena memiliki fasilitas memadai serta instruktur berpengalaman dalam membina generasi muda melalui metode pelatihan yang sudah teruji.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Wijayanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program tahunan, namun tahun ini mengalami peningkatan baik dari segi jumlah peserta maupun durasi pelatihan. “Tahun lalu hanya 60 siswa. Tahun ini kami berangkatkan 100 siswa. Ini menunjukkan komitmen kami yang semakin besar,” tuturnya.
Rangkaian Kegiatan di Barak Militer
Pelatihan Fisik dan Mental
Selama lima hari pelatihan, para siswa akan tinggal di barak militer dan mengikuti berbagai kegiatan yang dirancang untuk membentuk kedisiplinan, kerja sama tim, dan ketahanan mental. Agenda pelatihan mencakup apel pagi, olahraga fisik, baris-berbaris, hingga kegiatan pemecahan masalah kelompok yang memerlukan kerja sama dan komunikasi yang baik.
Selain pelatihan fisik, peserta juga mendapatkan materi tentang wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, serta sejarah perjuangan bangsa. Diharapkan, kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Letkol Inf. Agus Pramono, komandan pelatihan dari pihak Kostrad, menekankan pentingnya pembinaan karakter sejak dini. “Kami tidak hanya melatih fisik mereka. Lebih dari itu, kami ingin mereka memahami arti disiplin, menghormati perbedaan, dan menghargai perjuangan para pahlawan,” tegasnya.
Pengalaman Hidup di Lingkungan Militer
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi peserta adalah tinggal di lingkungan militer yang jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari di rumah atau sekolah. Mereka harus bangun pukul 04.30 pagi, mengikuti jadwal ketat, menjaga kebersihan tempat tinggal, serta mengikuti instruksi dengan tertib.
Meski berat pada awalnya, banyak siswa mengaku menikmati pengalaman tersebut. “Awalnya kaget harus bangun subuh dan langsung senam, tapi lama-lama jadi terbiasa. Rasanya beda banget dengan di rumah,” ujar Siti Rahmah, siswi kelas XI dari SMAN 4 Depok.
Selain itu, para siswa juga menjalani kegiatan outbond dan simulasi kepemimpinan di alam terbuka. Kegiatan ini dirancang untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kepemimpinan.
Dampak dan Harapan ke Depan
Antusiasme Siswa dan Orang Tua
Program ini mendapat sambutan positif dari siswa dan para orang tua. Banyak orang tua merasa bersyukur anak-anak mereka mendapatkan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di bangku sekolah. Beberapa orang tua bahkan berharap program ini bisa diperluas agar menjangkau lebih banyak pelajar.
Menurut Rina, ibu dari salah satu peserta, kegiatan seperti ini sangat membantu membentuk kedewasaan anak. “Selama ini anak saya agak manja dan sulit diatur. Tapi pulang dari pelatihan tahun lalu, saya lihat ada perubahan yang nyata. Dia lebih bertanggung jawab,” tuturnya.
Para siswa pun mengaku mendapat banyak pelajaran berharga. “Kami belajar kerja sama, disiplin, dan rasa cinta Tanah Air. Di sekolah tidak ada pelajaran seperti ini. Saya jadi termotivasi untuk lebih giat belajar dan tidak mudah menyerah,” kata Andi, siswa SMP yang ikut dalam program tersebut.
Evaluasi dan Rencana Pengembangan
Pemerintah Kota Depok menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program ini. Evaluasi mencakup efektivitas metode pelatihan, dampak jangka panjang terhadap perilaku siswa, serta kemungkinan peningkatan fasilitas dan jangkauan program di masa depan.
“Kami ingin memastikan program ini benar-benar memberikan manfaat. Bila hasil evaluasi menunjukkan dampak positif, maka bukan tidak mungkin tahun depan kita akan menggandakan jumlah peserta atau membuat program serupa di tingkat kelurahan,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Wijayanto.
Wali Kota Depok juga menyatakan harapannya agar program pembinaan semacam ini bisa menjadi model bagi daerah lain. “Anak-anak kita adalah harapan bangsa. Jika kita bisa membina mereka dengan benar, maka masa depan Indonesia akan cerah,” ujarnya.
Kesimpulan
Program pembinaan siswa di barak militer Kostrad oleh Pemerintah Kota Depok merupakan langkah inovatif dalam mendidik generasi muda. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, pendekatan pelatihan fisik dan mental dengan nuansa militer terbukti mampu membentuk karakter yang kuat dan disiplin.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi para siswa, tetapi juga menjadi bentuk sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan institusi militer. Harapan besar ada di pundak generasi muda, dan upaya seperti ini menjadi fondasi penting dalam membangun bangsa yang kokoh, tangguh, dan berakhlak.
Jika dilakukan secara konsisten dan terus dikembangkan, program ini berpotensi menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia dalam membina karakter generasi muda melalui pendidikan yang lebih menyeluruh dan berorientasi pada nilai-nilai kebangsaan.